(MIN JUMBA) : Pembelajaran yang baik seyogianya membuat siswa dapat
menyerap apa yang diajarkan. Tetapi tidak selamanya guru dapat menciptakan
suasana seperti tersebut, bahkan oleh guru professional sekalipun.
Permasalahannya terletak pada kondisi psikologis siswa. Ada sebagian siswa,
yang karena alasan tertentu, merasa bahwa belajar dengan teman sebaya lebih
cepat menangkap materi ketimbang mendengarkan penjelasan guru.
Belajar kelompok atau
belajar bersama (learning together),
menurut M. Nur dalam Strategi-Strategi Belajar (2005 : 57) adalah siswa belajar
dalam kelompok-kelompok kecil saling membantu bekerja satu sama lainnya.
Banyak hal yang dapat
dikembangkan guru melalui metode learning
together, diantaranya melatih siswa untuk menghargai dan menerima keberagaman,
melatih komunikasi interaksi dan keterampilan sosial, serta meningkatkan hasil
belajar secara akademis.
Menurut Charles Robert
R. Slavin dalam Educational Psychology
Theori and Practice, bahwa dalam belajar bersama, guru tetap memberikan bimbingan
dan arahan-arahan sesuai dengan kompetensi pembelajaran, serta bersama-sama membuat
kesimpulan.
Metode Laerning Together ini mempunyai
keunggulan yaitu siswa dapat mengemukakan pendapatnya secara bebas, siswa dapat
bekerjasama tanpa membedakan faktor suku, agama dan rasnya. Kelemahannya,
apabila tidak ada pengawasan dari guru atau orang tua maka cenderung hanya
siswa yang aktif yang mengerjakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar