(MIN JUMBA) : Bermain merupakan
bagian terbesar dalam kehidupan anak-anak untuk dapat belajar mengenal dan
mengembangkan keterampilan sosial dan fisik, mengatasi situasi dalam kondisi
sedang terjadi konflik. Secara umum bermain sering dikaitkan dengan kegiatan
anak-anak yang dilakukan secara spontan dan dalam suasana riang gembira. Dengan
bermain berkelompok anak akan mempunyai penilaian terhadap dirinya tentang
kelebihan yang dimilikinya sehingga dapat membantu pembentukkan konsep diri
yang positif, pengelolaan emosi yang baik, memiliki rasa empati yang tinggi,
memiliki kendali diri yang bagus, dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.
Pengertian bermain
peran adalah salah satu bentuk pembelajaran, dimana peserta didik ikut terlibat
aktif memainkan peran-peran tertentu. Bermain pada anak merupakan salah satu
sarana untuk belajar Bermain peran (role playing) merupakan sebuah
permainan di mana para pemain memainkan peran tokoh-tokoh khayalan dan
berkolaborasi untuk merajut sebuah cerita bersama. Para pemain memilih aksi
tokoh-tokoh mereka berdasarkan karakteristik tokoh tersebut, dan keberhasilan
aksi mereka tergantung dari sistem peraturan permainan yang telah ditetapkan
dan ditentukan, asalkan tetap mengikuti peraturan yang ditetapkan, para pemain
bisa berimprovisasi membentuk arah dan hasil akhir permaian.
Bermain peran diyakini
sebagai sarana perkembangan potensi juga dapat dijadikan sebagai media terapi.
Terapi bermain peran khususnya merupakan pendekatan yang sesuai untuk melakukan
konseling dengan anak karena bermain adalah hal yang alami bagi anak. Melalui manipulasi mainan, atau kata-kata, anak dapat menunjukkan bagaimana perasaan mengenai dirinya, orang-orang yang penting serta peristiwa dalam hidupnya secara lebih memadai daripada melalui kata-kata.
Bermain peran
adalah memainkan suatu peran (tokoh) atau adegan. Pada
suatu pementasan Drama dapat diamati bahwa
suatu adegan dapat ditampilkan dengan 2 cara, yaitu
dengan kata-kata dan dengan disertai gaya/gerakan.
Oleh karena itu, dalam bermain peran yang menjadi
pokok perhatian adalah tentang kejelasan pelafalan kata, intonasi (tinggi
rendah) nada suara serta keserasian gerakan.
Gambar
berikut adalah siswa kelas IV MIN Jumba Amuntai Selatan
sedang memperagakan suatu naskah drama tentang
kebersamaan, sesuai dengan RPPH Pembelajaran ke-4
Tema Indahnya Kebersamaan, Subtema Kebersamaan dalam keberagaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar