(MIN JUMBA) :
1. Cahaya merambat lurus
2. Cahaya menembus benda bening
3. Cahaya dapat memantul
4. Cahaya dapat terlihat bias
MIN JUMBA AMUNTAI
Selasa, 16 September 2014
Senin, 08 September 2014
Long Life Education
(MIN JUMBA) : Pendidikan
memiliki peran yang sangat penting karena tanpa melalui pendidikan proses
transformasi dan aktualisasi pengetahuan moderen sulit untuk diwujudkan.. Dalam
Islam pendidikan tidak hanya dilaksanakan dalam batasan waktu tertentu saja,
melainkan dilakukan sepanjang usia (long life education).
Islam
memotivasi pemeluknya untuk selalu meningkatkan kualitas keilmuan dan
pengetahuan. Tua atau muda, pria atau wanita, miskin atau kaya mendapatkan
porsi sama dalam pandangan Islam dalam kewajiban untuk menuntut ilmu
(pendidikan). Bukan hanya pengetahuan yang terkait urusan ukhrowi saja
yang ditekankan oleh Islam, melainkan pengetahuan yang terkait dengan urusan duniawi
juga. Karena tidak mungkin manusia mencapai kebahagiaan hari kelak tanpa
melalui jalan kehidupan dunia ini.
Al-Qur’an
juga telah memperingatkan manusia agar mencari ilmu pengetahuan, sebagaimana
dalam al-Qur’an surat at-Taubah ayat 122 disebutkan:
“Mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya”.
Dari
sini dapat dipahami bahwa betapa pentingnya pengetahuan bagi kelangsungan hidup
manusia. Karena dengan pengetahuan manusia akan mengetahui apa yang baik dan
yang buruk, yang benar dan yang salah, yang membawa manfaat dan yang
membawa madharat
Islam
juga menekankan akan pentingnya membaca, menelaah, meneliti segala sesuatu yang
terjadi di alam raya ini. Membaca, menelaah, meneliti hanya bisa dilakukan oleh
manusia, karena hanya manusia makhluk yang memiliki akal dan hati. Selanjutnya
dengan kelebihan akal dan hati, manusia mampu memahami fenomena-fenomena yang
ada di sekitarnya, termasuk pengetahuan. Dan sebagai implikasinya kelestarian
dan keseimbangan alam harus dijaga sebagai bentuk pengejawantahan tugas manusia
sebagai khalifah fil ardh.
Learning Together
(MIN JUMBA) : Pembelajaran yang baik seyogianya membuat siswa dapat
menyerap apa yang diajarkan. Tetapi tidak selamanya guru dapat menciptakan
suasana seperti tersebut, bahkan oleh guru professional sekalipun.
Permasalahannya terletak pada kondisi psikologis siswa. Ada sebagian siswa,
yang karena alasan tertentu, merasa bahwa belajar dengan teman sebaya lebih
cepat menangkap materi ketimbang mendengarkan penjelasan guru.
Belajar kelompok atau
belajar bersama (learning together),
menurut M. Nur dalam Strategi-Strategi Belajar (2005 : 57) adalah siswa belajar
dalam kelompok-kelompok kecil saling membantu bekerja satu sama lainnya.
Banyak hal yang dapat
dikembangkan guru melalui metode learning
together, diantaranya melatih siswa untuk menghargai dan menerima keberagaman,
melatih komunikasi interaksi dan keterampilan sosial, serta meningkatkan hasil
belajar secara akademis.
Menurut Charles Robert
R. Slavin dalam Educational Psychology
Theori and Practice, bahwa dalam belajar bersama, guru tetap memberikan bimbingan
dan arahan-arahan sesuai dengan kompetensi pembelajaran, serta bersama-sama membuat
kesimpulan.
Metode Laerning Together ini mempunyai
keunggulan yaitu siswa dapat mengemukakan pendapatnya secara bebas, siswa dapat
bekerjasama tanpa membedakan faktor suku, agama dan rasnya. Kelemahannya,
apabila tidak ada pengawasan dari guru atau orang tua maka cenderung hanya
siswa yang aktif yang mengerjakan.
Sabtu, 06 September 2014
Efek Metode Demonstrasi
(MIN
JUMBA) : Metode adalah cara yang digunakan untuk mempermudah proses
penyampaian, penerimaan dan pemahaman. Sedangkan metode demonstrasi adalah gaya
menyampaikan materi dengan cara memperagakan langsung proses pembuatan atau bekerjanya
suatu alat atau sistem.
Penggunaan
metode demonstrasi dalam pembelajaran bertujuan untuk memudahkan penjelasan,
untuk membantu memahami berjalannya suatu proses, serta cocok digunakan untuk
memberikan keterampilan khusus.
Menurut
M. Basyiruddin Usman ( 2002 : 46 ) keunggulan dari metode demonstrasi adalah
perhatian siswa akan dapat terpusat sepenuhnya pada pokok bahasan yang akan
didemonstrasikan, memberikan pengalaman praktis yang dapat membentuk ingatan
yang kuat dan keterampilan dalam berbuat, menghindarkan kesalahan siswa dalam
mengambil suatu kesimpulan, karena siswa mengamati secara langsung jalannya
demonstrasi yang dilakukan.
Sedangkan
kelemahannya, menurut Syaiful Bahri Djamarah ( 2000 : 57 ), yaitu anak didik
terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan, tidak
semua benda dapat didemonstrasikan, sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh
guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
Meskipun demikian, diterapkannya metode demonstrasi untuk mendukung penjelasan suatu materi memberi efek positif bagi peningkatan semangat belajar siswa didik.
Senin, 01 September 2014
Pameran Keberagaman Budaya
(MIN JUMBA) : Pameran adalah memperlihatkan suatu karya bernilai seni
kepada orang banyak. Dalam konteks pembelajaran di sekolah, pameran adalah
menyajikan materi pelajaran berupa gambar-gambar ataupun hasil kreativitas
siswa kepada warga sekolah lainnya. pameran terdiri empat kategori, yaitu
fungsi apresiasi, fungsi edukasi, fungsi rekreasi, dan fungsi prestasi.
Suatu pameran sedikitnya mempunyai empat fungsi, yaitu
fungsi apresiasi, fungsi edukasi, fungsi rekreasi, dan fungsi prestasi. Hasil
karya yang dipajang akan mendapatkan apresiasi (penilaian) dari orang yang
melihatnya, hal tersebut dapat menjadi umpan balik bagi pengembangan ranah
kognitif, secara menyenangkan dan akhirnya menjadi catatan prestasi bagi siswa
dan sekolah yang menyelenggarakannya.
Secara
khusus, manfaat pameran bagi siswa ditegaskan Rasjoyo (Cahyono, 1994) bahwa:
Penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki manfaat, di antaranya: (1)
menumbuhkan dan menambah kemampuan siswa dalam memberi apresiasi terhadap karya
orang lain; (2) menambah wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya
secara lebih objektif; (3) melatih kerja kelompok (bekerjasama dengan orang
lain); (4) mempertebal pengalaman sosial; (5) melatih siswa untuk
bertanggungjawab dan bersikap mandiri; (6) melatih siswa untuk membuat suatu
perencanaan kerja melaksanakan apa yang telah direncanakan, (membangkitkan
motivasi dalam berkarya seni; dan (8) sebagai sarana untuk penyegaran bagi
siswa dari kejenuhan belajar di kelas, dan sebagainya
Kelompok/
mewakili propinsi
|
Materi Pameran
|
|||||
Rumah Adat
|
Pakaian Adat
|
Masakan khas
|
Senjata
tradisional
|
Lagu Daerah
|
Wisata unggulan
|
|
Kalsel
|
Bubungan Tinggi
|
Kokoleh
|
Mandau
|
Ampar-ampar pisang
|
Pasar Terapung, jembatan Barito
|
|
Sumbar
|
Rumah Gadang
|
Rendang
|
Kujang
|
Ayam den Lapeh
|
Jam Gadang, Kelok 9
|
|
Jateng
|
Joglo
|
Rujak Cingur
|
Keris
|
Gundul-Gundul Pacul
|
Candi Borobudur, Candi Dieng
|
|
Papua
|
Honai
|
Papeda
|
Balati
|
Yamko Rambe Yamko
|
Raja Ampat, Bukit berdarah
|
Langganan:
Postingan (Atom)